Pages

Wednesday, 1 May 2013

Perbedaan Guarantee dan Warranty


                                   
Guarantee adalah jaminan kualitas dari penjual atau produsen atau pabrikan atas barang/jasa yang dijual. Apabila pembeli tidak puas atau jika barang/jasa tidak sesuai dengan yang diperjanjikan dalam masa tertentu maka penjual setuju untuk mengganti atau mengembalikan uang pembeli.

Dalam pengertian ini Guarantee bersifat menyeluruh dimana opsi yang diberikan oleh penyedia atas tidak tercapainya kualitas barang hanya dua mengganti barang atau uang kembali.

Warranty adalah jaminan perbaikan dan penggantian item atau bagian barang/jasa. Apabila pembeli tidak puas atau jika barang/jasa tidak sesuai dengan yang diperjanjikan dalam masa tertentu maka penjual setuju untuk memperbaiki dengan mengganti item atau bagian yang rusak.

Dalam pengertian ini Warranty bersifat parsial dan bisa disebutkan bagian dari Guarantee. Opsi yang diberikan oleh penyedia terhadap tidak tercapainya kualitas barang akibat kerusakan salah satu bagian barang adalah hanya penggantian bagian yang rusak saja.

Selain perbedaan diatas ada beberapa hal lagi yang membedakan antara guarantee dan warranty yaitu :
  1. Guarantee selalu tidak dibebankan pada harga jual barang/jasa karena diberikan oleh pabrikan. Sementara Warranty umumnya telah dibebankan pada harga jual. Semakin lama masa warranty maka harga barang juga akan semakin tinggi karena boleh dibilang warranty dijadikan indikator tingginya kualitas barang.
  2. Tidak seperti Guarantee yang diberikan oleh produsen/pabrikan, warranty biasanya disediakan oleh penjual retail atau distributor.
Salah satu implementasi Guarantee dan Warranty terlihat pada gambar berikut :
guarantee

Kesimpulannya, garansi adalah given dari pabrikan yang melekat pada barang yang dibuktikan dengan sertifikat. Sedangkan penyedia/penjual berkewajiban memberikan warranty atas item/bagian barang yang menjamin kualitas barang sesuai dengan yang diperjanjikan. Guarantee mengikat pada barang, warranty mengikat pada penyedia.

Ringkasan :
  • Guarantee selalu gratis. Sebuah Warranty menarik biaya sebagai kebijakan asuransi.
  • Guarantee adalah komitmen untuk membuat cacat yang baik dari produk atau jasa dalam suatu periode tertentu. Sebuah Warranty terlihat setelah memperbaiki daya dari sebuah artikel baru dalam masa berlakunya.
  • Guarantee adalah kontrak yang sah tanpa pembayaran. Sebuah Warranty yang diterima pada pembayaran juga merupakan instrumen hukum dengan mana penjual dapat dibawa ke buku.
  • Guarantee adalah tambahan pada hak-hak konsumen hukum. Warranty tidak mempengaruhi hak-hak di bawah tindakan konsumen.
  • Sebuah Guarantee berlaku tanpa pemberian garansi. Warranty adalah bebas pergi bersama-sama dengan jaminan yang dikeluarkan pada artikel yang sama.




Sumber :

Tuesday, 12 March 2013

Brand Activation "Harlem Shake ala Helm NHK"


Setelah saya menyelesaikan postingan brand activation susu prenagen, saya memiliki ide lain yang jauh lebih update, dan saya pikir tidak ada salahnya untuk posting brand activation lagi. Sebelumnya saya akan TETAP membahas apa itu brand activation. Brand activation adalah salah satu bentuk promosi merek yang mendekatkan merek dengan penggunanya melalui berbagai aktivitas yang menarik perhatian konsumen. Saat ini, selain melakukan iklan, banyak Brand juga yang memilih untuk menggunakan Brand Activation.
Intinya, Brand activation adalah bagaimana cara kita “menghidupkan” sebuah brand

Ide brand activation saya kali ini berawal dari fenomena HARLEM SHAKE, pastinya teman-teman sudah tahu apa itu harlem shake. Seperti video dibawah ini.



Yaap.. jika teman-teman memperhatikan, orang pertama yang bergoyang ala harlem shake tersebut mengenakan helm, maka dari itu saya memiliki ide untuk meningkatkan daya jual produk helm NHK ini dengan mengadakan event ataupun mengupload video dengan bergoyang ala harlem shake yang tentunya memakai produk helm NHK ini. Memang terlihat sedikit aneh, tapi itulah brand activation, merealisasikan sesuatu yang jauh dari pikiran orang banyak demi “menghidupkan” sebuah brand.


Brand Activation "Kandungan Sehat bersama Susu PRENAGEN"


Sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu brand activation.
Brand activation adalah salah satu bentuk promosi merek yang mendekatkan merek dengan penggunanya melalui berbagai aktivitas yang menarik perhatian konsumen. Saat ini, selain melakukan iklan, banyak Brand juga yang memilih untuk menggunakan Brand Activation.
Beberapa keunggulan Brand Activation adalah adanya interaksi langsung antara Brand dengan konsumen. Hal ini tentu akan membuat hubungan konsumen terhadap Brand semakin erat.  Ketika hubungan sudah semakin erat maka konsumen akan dengan senang hati membeli produk  dan mempromosikan produk suatu brand kepada teman-temannya.
Selain itu Brand Activation juga biasanya dilakukan dalam suasana yang fun dan santai sehingga memudahkan Brand menyampaikan pesannya kepada konsumen.





Ide Brand activation yang saya miliki disini adalah membuat sebuah event “periksa kandungan gratis dan senam ibu hamil”, kenapa saya memilih brand activation ini ? karena memang produk susu prenagen sendiri adalah susu untuk ibu hamil, jadi dengan adanya event ini ibu hamil tersebut bisa menyadari pentingnya untuk memeriksakan kandungannya secara berkala, sekaligus memperkenalkan susu yang baik dan sehat dimasa kehamilan, yaitu susu PRENAGEN.
Tentunya untuk mendukung event ini dihadirkan beberapa dokter spesialis kandungan yang handal. Bukan cuma itu, event ini juga mengadakan senam ibu hamil. Jadi, diharapkan dengan diadakannya event ini ibu hamil bisa lebih memperhatikan kesehatan kandungannya. 


Decision Roles

Decision Roles termasuk ke dalam pembagian segmentasi pasar konsumen, yaitu segmentasi behavioral. Sebelum menjelaskan bagian-bagian dari Decision Roles, kita harus ketahui dahulu apa pengertian dari Segmentasi Pasar?

Segmentasi pasar adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah. Segmentasi pasar terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar bisnis. Pada bahasan ini saya hanya akan menjelaskan tentang segmentasi pasar konsumen, khususnya segmentasi behavioral.
Segmentasi pasar konsumen dibagi menjadi empat variabel yaitu; segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis dan segmentasi behavioral.
               
Contoh:
Pandawa didirikan pada tahun 1990. Bermula dari usaha photo copy yang kemudian berkembang dan mengepakan sayapnya pada usaha Offset Printing dan Digital Printing. Bersaing dengan beberapa tempat usaha percetakan yang berada di kawasan Margonda Depok, membuat PANDAWA semakin berusaha memberikan yang terbaik untuk seluruh customer.
Pandawa Copy & Printing mensegmentasikan pasar menurut beberapa jenis variable nya, yang terdiri dari:
1. Segmentasi Geografis (Kawasan)
Pandawa Copy & Printing memilih kawasan berusaha di Jalan Margonda yang notabene berada di wilayah yang strategis, berdekatan dengan Universitas Indonesia, Gunadarma, dan Politeknik Negeri Jakarta.
2. Segmentasi Demografis (Jabatan)
Semua jabatan dari yang terendah hingga yang tertinggi seperti Direktur Utama sebuah perusahaan pun dapat merasakan produk yang dihasilkan oleh Pandawa Copy & Printing ini.
3. Segmentasi Psikografis (Karakteristik Kelas Sosial)
Pandawa Copy & Printing bisa menghasilkan produk dengan harga yang cukup bersahabat dengan kantong mahasiswa yang terbebani dengan tugas kuliah setiap harinya. Intinya dapat dijangkau semua kalangan, baik dari kalangan kelas atas, menengah, hingga bawah.
4. Segmentasi Behavioral (Pengetahuan)
Dari yang pengetahuannya biasa-biasa saja hingga yang jenius sekalipun bisa merasakan produk yang dihasilkan Pandawa karena Pandawa Copy & Printing akan selalu memberikan yang terbaik bagi semua customer.

Dalam  segmentasi behavioral, terdapat istilah Decision Roles dan Behavioral variables.
Decision Roles adalah pembuatan keputusan yang terdiri dari:
·         Initiator: orang yang mencetuskan pembelian suatu produk. Ketika suatu produk diluncurkan, ada satu orang yang menjadi pembeli utama dan akan menggunakan produk tersebut bahkan sejak produk itu belum dipasarkan (pioneer).
·         Influencer: orang yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian. Influencer bisa membuat orang yang pada awalnya tidak ingin membeli suatu produk menjadi ingin membeli.
·         Decider: orang yang memutuskan untuk membeli atau tidak suatu produk.
·         Buyer: orang yang mempunyai daya beli untuk membeli suatu produk.
·         User: orang yang menggunakan produk yang dibeli.
Contoh:
Sebulan yang lalu saya, ibu dan ayah pergi berbelanja ke Paris Van Java. Ketika itu kami melewati sebuah toko Jersey Bola. Tiba-tiba saya teringat abang saya yang akan berulang tahun tiga hari lagi. Kemudian saya meminta ibu dan ayah saya untuk membelikan abang sebuah jersey bola di toko tersebut (initiator: saya). Akhirnya, kami melihat-lihat model jersey dan pegawai toko menunjukkan, menawarkan dan meyakinkan kami untuk membeli jersey tersebut dengan menjelaskan kualitas dan harga yang tidak terlalu mahal (influencer: pegawai toko). Setelah yakin dengan penjelasan si pegawai toko, maka ibu saya memutuskan untuk membeli jersey tersebut untuk kakak saya (decider: ibu). Lalu ayah saya pun menuju ke kasir untuk membayar sepatu yang akan dibeli (buyer: ayah). Tepat pada saat hari ulang tahun abang, kami memberikan sepatu tersebut sebagai kado. Dia sangat senang dan selalu menggunakan jersey itu setiap kali bermain bola bersama teman-temannya (user: Abang).
Behavioral variables terdiri dari; occasions, benefits, user status, attitude, usage rate, buyer-readiness, dan loyalty status
MUHAMMAD RIJALUL AFDHIL MBTI F (112400224)